Jumat, 10 Agustus 2012

Kisah dari Timur: Bromo dan Mimpi yang Tertunda

Masih seputar acara main-main saya di Pasuruan, hari itu 28 Juni 2012 saya mau di ajak ke Bromo. Yeay! Itu adalah tempat yang paling ingin saya kunjungi di sini. Selama ini cuma bisa penasaran sama cerita2 dari para saudara, katanya Bromo tuh begini, begitu, ada ini, ada itu... dan hari ini saya akan membuktikannya sendiri. Cihuy...

Sama seperti kemarin, hari ini pun saya akan pergi bersama H, E dan T. Hmm... masih ada sedikit perasaan kecewa sih sama E gara-gara kejadian semalam, tapi ya sudahlah. Saya gak ingin menghabiskan waktu yang sempit ini dengan berjengkel2an dengan saudara sendiri.

Awalnya saya ingin melihat sunrise dari View Point Pananjakan Bromo yang konon katanya indaaaaaahhhh bangeeeeetttt... Tapi kata H, kalo mau liat sunrise, ya harus berangkat pukul 2 pagi. Saya sih oke-oke saja *nggaya*. Tapi nyatanya H dan E jam 2 pagi baru saja tidur setelah kelelahan main PS! Huuuuu...

Akhirnya kami berangkat pagi. Jam 7 kami sudah mandi dan sarapan. Rencana berangkat sekitar pukul 8. Saat itulah rencana tiba2 berubah. Keponakan saya, T, gak bisa ikut karena harus mengurus berkas-berkas pendaftaran masuk SMP. Dan tau gak sih, dengan tampang gak berdosa, si E lalu mengajak pacarnya, Hn untuk ikut ke Bromo. Juueedeeeerrr... kebayang gak sih, saya harus bertemu dan bercengkerama dengan orang yang semalam bikin saya badmood akut. Bukan E, tapi Hn itu lho. Dan lagi-lagi mood saya pergi ke Bromo hilang seketika. Tapi H memaksa saya, dia bilang, “udahlah, tenang aja ndut, kan ada aku. Kalo mereka berdua ngilang lagi, aku juga hafal jalan ke sana.” Okelah... saya mengalah. Tapi jujur dari dalam hati, saya bener2 gak pengen bergi bareng Hn.

Kami berangkat pukul 8 dari rumah mas sepupu, kemudian mampir di rumah bude yang notabene adalah nenek dari H,T, dan E di daerah Pasrepan. Sekitar pukul 9 kami memulai perjalanan. Pasangan E dan Hn, yang yah namanya juga pacaran, asik berpegangan mesra... *ngiri*. Perjalanan yang sangat mengasyikkan. Untungnya, saya dibonceng H yang sudah malang melintang di jalanan Bromo. Saya yang ga terlalu suka jalanan menanjak, beberapa kali hanya bisa menahan nafas ketika melewati tanjakan yang lumayan. Semakin ke atas, semakin duingiiinnn. Masalahnya, saya saltum abis. Gara-gara saya jengkel ma Hn, saya jadinya lupa membawa kaos kaki, sarung tangan, dan masker. Hanya bermodal jaket seadanya, saya berkunjung ke Bromo. Alhasil, saya hampir membeku. Tapi semua itu terbayar lunas dengan pemandangan indah yang saya lihat dari Pananjakan. Hmm... saya bisa membayangkan betapa dahsyatnya kalo bisa melihat sunrise di sini. Sayangnya, saya juga lupa membawa kamera, jadi ya ga ada satupun gambar yang bisa saya abadikan. Fufufu... kasian deh lu des!
View Point Penanjakan

Gunung Bromo

Well, kita sempet foto-foto juga si pake kamera canggihnya Hn. Tapi kan ga bebas jeprat jepret juga. (Dan sampe sekarang belum juga di upload n tag di FB. ya sudahlaaahhh... T.T) Setelah dari Pananjakan, kami berencana untuk turun ke lautan pasir, lihat Pura, Bukit Teletubbies, kawah Bromo, dan lain2. Kami turun dari Penanjakan dan mulai melewati jalan berbatu menuju lautan pasir. Belum terlalu jauh, tiba-tiba ban motor H bocor. Akhirnya diputuskan bahwa kami ga jadi turun ke lautan pasir. Sambil menunggu menambal ban, kami menikmati minuman hangat disebuah warung makan. Secara perlahan, kawasan Bromo mulai tertutup kabut. Woooo... saya sangat takjub melihatnya. Subhanaallah...
Pura di tengah Lautan Pasir


Bukit Teletubbies
Bromo berselimut kabut


Beberapa lama kemudian motor sudah selesai ditambal, tapi kami terlalu lelah untuk meneruskan perjalanan ke kawah Bromo. Apalagi katanya Hn mau ke Malang karena ada urusan kampus dan E mau mengantarnya. Ya sudahlah, kami pulang saja... 

Perjalanan pulang ternyata ga semudah yang dibayangkan. Selain hawa dingin yang menusuk tulang, pandangan mata juga terbatas karena tertutup kabut. Gimana kalo berangkat jam 2 pagi ya??? -.-" Fffiiuuuuuuhhh... tapi akhirnya kami sampai di rumah bude dengan selamat tanpa kurang suatu apapun.

Kesimpulan dari perjalanan kali ini adalah jangan pergi dengan setengah hati, perjalanannya ga akan terasa menyenangkan. Pasti ada aja something wrong-nya. 

Okelah, nanti saya PASTI akan datang lagi. Dengan situasi dan kondisi yang lebih baik lagi. Bromo, sampai ketemu lagi... ^____^

Tidak ada komentar: